Lirik Kuno Navajo (7) : Pola-pola yang aneh
cerita ini diambil dari http://patriotgaruda.com/2016/01/07/lirik-kuno-navajo-7-pola-pola-yang-aneh/
“Oke… jadi bagaimana cara menggunakan ini?”
“Mudah saja… ini seperti dekoder di ruangan lain. Disini panel angka untuk memasukkan base frekuensinya dan pilih besaran frekuensinya. Lalu ini untuk melakukan pencarian maju atau mundur.”
Saat itu Peter meminta Boghdan untuk mengajarinya cara mengoperasikan alat mirip dekoder yang digunakan tim Riset Quantum mengkonversi sinyal yang didapatkan dari ladang antena dipermukaan untuk menjadi tampilan visual di TV.
“Lalu bagaimana cara mengenali pola-pola gelombang yang rumit, melakukan lompatan antar frekuensi dan menyaring beberapa sinyal?”
“Untuk apa kamu ingin mengetahui itu? Kamu ingin membajak sebuah satelit? Hahaha….”
“Hahaha… aku hanya penasaran. Itu saja.”
“Atau kamu mencari cara untuk melarikan diri dari tempat ini? Hahaha… sejak kamu menonton Indian gila itu di TV, engkau seperti sering resah kawan. Hahaha…”
“Ayolah… jangan konyol. Aku hanya penasaran Boggy. Matt bilang dengan alat ini kita bisa melakukan hal-hal yang aku tanyakan tadi.”
“Ya memang… tapi tidak dengan alat ini saja. Kita harus melakukannya dengan komputer dan alat ini sebagai interface-nya. ”
“Nah… itu baru masuk akal. Jadi.. apa yang di dapatkan Matt? Selain siaran TV tentunya…”
“Yah… tidak banyak yang menarik. Mungkin jika dia mau meretas sinyal yang diterima, akan ada sesuatu yang bisa didapatkan tapi….. untuk apa?”
Peter mengangguk paham. Hari itu dia memang sedang tidak begitu sibuk dan dia butuh sesuatu untuk hiburan. Dia merasa bosan dengan pilihan saluran tontonan yang tersaji di ruangan lab-nya sendiri. Rasa ingin tahunya yang besar juga membuatnya penasaran dengan kemampuan alat itu seperti yang dikatakan oleh kedua temannya tersebut sekitar 2 bulan sebelumnya.
“Hey…”, Boghdan meneruskan pembicaraan, “sebenarnya alat ini biasa saja. Seorang lulusan sarjana elektronika pun bisa membuatnya.. tapi……..”
Kata-katanya terputus sejenak dan sesaat dia memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sepertinya dia ingin meyakinkan dirinya bahwa tidak ada orang lain yang memperhatikan mereka.
“Ladang antena di atas…”, lanjut Boghdan lagi. Kali ini suaranya sangat pelan dan cenderung hanya berupa bisikan lirih.
“Ya?”
“Di ladang antena itu sepertinya banyak pemancar berkekuatan tinggi.”
“Lalu kenapa? Sepertinya itu wajar saja bukan?” , kata Pete bingung.
“Pemancar-pemancar ini berbeda. Mereka memancarkan sesuatu yang aneh.”
“Aneh bagaimana?”
“Sesaat sebelum sesuatu ini dipancarkan, dekoder ini tidak menangkap frekuensi apapun. Seolah seperti hilang daya. ”
Boghdan berhenti berbicara ketika seseorang melintas di luar laboratorium.
“Lalu?”
“Lalu beberapa detik kemudian, berbagai pola-pola noise tampak di layar TV. Anehnya, pada kali terakhir kita mendapatinya, ada sedikit samar gambaran visual yang terlihat di televisi ini ditengah berbagai noise.”
“Gambaran apa?”
Belum sempat Boghdan menjawabnya, pintu ke arah lab utama terbuka. Keduanya menoleh ke arah pintu itu.
Seseorang dari balik pintu yang merupakan rekan kerja Boghdan muncul, “Hey Boggy… disitu kau rupanya! Kemarilah… kita butuh bantuanmu.”
Boghdan pun beranjak sambil berkata kepada Peter, “Oke…. kutinggalkan dirimu. Maaf kami tidak bisa selalu menemanimu. Semoga tontonanmu menyenangkan.”
Ketika rekan Boghdan telah kembali masuk, Peter menghentikan Boghdan sebentar dan bertanya, “Apa yang terlihat di televisi Boghdan?”
Boghdan menghela nafas. Sebelum berbalik, dia sempat membisikkan sesuatu. “Obyek yang mirip pesawat antariksa”.
Sambil meletakkan jari telunjuk diatas bibirnya memberikan isyarat bahwa apa yang mereka bicarakan barusan tidak untuk diceritakan kepada siapapun, Boghdan meninggalkan Peter yang termangu di depan TV dalam area depan laboratorium tersebut.
*****
arman28
Di sela waktu kesibukannya, Peter pun memanfaatkan TV di area depan lab Riset Quantum untuk mencari tontonan sebagai hiburan. Namun sebenarnya ada alasan lain dibalik itu. Peter tertarik atau lebih tepatnya penasaran dengan apa yang diceritakan oleh Boghdan. Sejak melihat sang Indian tua Nakai di televisi, entah kenapa, Peter merasa ada banyak yang salah dengan laboratorium tempat mereka bekerja. Itulah sebabnya Peter merasa tertantang untuk mengetahui lebih banyak tentang apapun yang dirasakan ganjil dan menyimpan misteri dalam tempat tersebut.
Karena itu dalam beberapa kesempatan, Peter pun menyambungkan alat dekoder yang terhubung ke ladang antena di ruang TV dengan komputer laptopnya dan melakukan analisa gelombang yang masuk. Sebagai seorang ahli geofisika, Peter sudah sangat terbiasa dengan pemrosesan sinyal dan gelombang. Namun tanpa pengetahuan yang memadai tentang parameter sinyal-sinyal itu, Peter tidak dapat langsung mengerti maksud dari sinyal-sinyal tersebut. Karena itu dia hanya merekam sinyal-sinyal yang masuk ke dalam komputernya untuk dianalisa nanti. Namun hasil analisa Peter tidak pernah menemukan sesuatu yang berarti. Tanpa parameter analisa yang jelas maka hasil pengolahan sinyal yang dilakukannya juga tidak pernah memberikan hasil yang pasti.
Setelah beberapa waktu terus merekam dan menganalisa namun tidak mendapatkan hasil yang berarti, Peter sebenarnya sudah hampir memutuskan untuk menyerah sampai akhirnya terjadilah kejadian “tersebut”.
*****
arman29
Kurang lebih sebulan setelah pembicaraan rahasianya dengan Boghdan, Peter mendapatkan apa yang selama ini dicarinya. Pada saat sedang asyik menonton acara musik, tiba-tiba TV yang ditontonnya kehilangan gambar dan hanya menampilkan noise. Mulanya Peter mengira ada kabel yang terlepas namun baru saja akan memeriksanya, di layar TV terlihat beberapa noise yang polanya lebih teratur. Insting Peter bekerja dan dia segera menghubungkan alat dekoder tersebut dengan komputer laptop yang digunakannya bekerja sambil menonton.
Sambil merekam pola-pola sinyal tersebut ke dalam komputernya, Peter terus memperhatikan dengan seksama layar TV untuk melihat pola-pola noise yang muncul. Dan tidak berapa lama kemudian, Peter seperti melihat garis pola yang membentuk sebuah obyek solid terpampang dengan samar namun stabil diantara noise-noise yang terlihat. Peter berusaha memperkirakan bentuk yang terlihat seperti huruf Y atau X tersebut. Setelah bersusah payah mengamati obyek yang terlihat tersebut, Peter tetap tidak berhasil menyimpulkan apa obyek sebenarnya dari bentuk yang terlihat itu.
Kurang dari 5 menit, pola-pola noise yang teratur itupun menghilang dari layar TV dan hanya tersisa tampilan noise yang umum terlihat ketika sebuah TV belum mendapatkan sinyal pemancar. Sejurus kemudian, acara musik yang sedang ditonton Peter sebelumnya telah kembali terlihat di layar TV. Namun Peter sudah tidak tertarik untuk menontonnya. Setelah mencabut kabel yang menghubungkan ke laptopnya, Peter pun kembali ke ruangannya. Disana dia akan menganalisa sinyal-sinyal noise aneh yang baru saja direkamnya.
*****
Berhasilkah Peter menentukan obyek yang dilihatnya? Lalu apa sebenarnya fungsi ladang antena diatas laboratorium bawah tanah tempat mereka bekerja?
Jangan kemana-mana ya… nantikan kelanjutan “dongeng” ini.
By Patsus Namraenu biro Jabodetabek
Gambar by Google dan patsus Citox
sumber: http://patriotgaruda.com/2016/01/07/lirik-kuno-navajo-7-pola-pola-yang-aneh/
“Oke… jadi bagaimana cara menggunakan ini?”
“Mudah saja… ini seperti dekoder di ruangan lain. Disini panel angka untuk memasukkan base frekuensinya dan pilih besaran frekuensinya. Lalu ini untuk melakukan pencarian maju atau mundur.”
Saat itu Peter meminta Boghdan untuk mengajarinya cara mengoperasikan alat mirip dekoder yang digunakan tim Riset Quantum mengkonversi sinyal yang didapatkan dari ladang antena dipermukaan untuk menjadi tampilan visual di TV.
“Lalu bagaimana cara mengenali pola-pola gelombang yang rumit, melakukan lompatan antar frekuensi dan menyaring beberapa sinyal?”
“Untuk apa kamu ingin mengetahui itu? Kamu ingin membajak sebuah satelit? Hahaha….”
“Hahaha… aku hanya penasaran. Itu saja.”
“Atau kamu mencari cara untuk melarikan diri dari tempat ini? Hahaha… sejak kamu menonton Indian gila itu di TV, engkau seperti sering resah kawan. Hahaha…”
“Ayolah… jangan konyol. Aku hanya penasaran Boggy. Matt bilang dengan alat ini kita bisa melakukan hal-hal yang aku tanyakan tadi.”
“Ya memang… tapi tidak dengan alat ini saja. Kita harus melakukannya dengan komputer dan alat ini sebagai interface-nya. ”
“Nah… itu baru masuk akal. Jadi.. apa yang di dapatkan Matt? Selain siaran TV tentunya…”
“Yah… tidak banyak yang menarik. Mungkin jika dia mau meretas sinyal yang diterima, akan ada sesuatu yang bisa didapatkan tapi….. untuk apa?”
Peter mengangguk paham. Hari itu dia memang sedang tidak begitu sibuk dan dia butuh sesuatu untuk hiburan. Dia merasa bosan dengan pilihan saluran tontonan yang tersaji di ruangan lab-nya sendiri. Rasa ingin tahunya yang besar juga membuatnya penasaran dengan kemampuan alat itu seperti yang dikatakan oleh kedua temannya tersebut sekitar 2 bulan sebelumnya.
Lirik Kuno Navajo (7) : Pola-pola yang aneh |
“Hey…”, Boghdan meneruskan pembicaraan, “sebenarnya alat ini biasa saja. Seorang lulusan sarjana elektronika pun bisa membuatnya.. tapi……..”
Kata-katanya terputus sejenak dan sesaat dia memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sepertinya dia ingin meyakinkan dirinya bahwa tidak ada orang lain yang memperhatikan mereka.
“Ladang antena di atas…”, lanjut Boghdan lagi. Kali ini suaranya sangat pelan dan cenderung hanya berupa bisikan lirih.
“Ya?”
“Di ladang antena itu sepertinya banyak pemancar berkekuatan tinggi.”
“Lalu kenapa? Sepertinya itu wajar saja bukan?” , kata Pete bingung.
“Pemancar-pemancar ini berbeda. Mereka memancarkan sesuatu yang aneh.”
“Aneh bagaimana?”
“Sesaat sebelum sesuatu ini dipancarkan, dekoder ini tidak menangkap frekuensi apapun. Seolah seperti hilang daya. ”
Boghdan berhenti berbicara ketika seseorang melintas di luar laboratorium.
“Lalu?”
“Lalu beberapa detik kemudian, berbagai pola-pola noise tampak di layar TV. Anehnya, pada kali terakhir kita mendapatinya, ada sedikit samar gambaran visual yang terlihat di televisi ini ditengah berbagai noise.”
“Gambaran apa?”
Belum sempat Boghdan menjawabnya, pintu ke arah lab utama terbuka. Keduanya menoleh ke arah pintu itu.
Seseorang dari balik pintu yang merupakan rekan kerja Boghdan muncul, “Hey Boggy… disitu kau rupanya! Kemarilah… kita butuh bantuanmu.”
Boghdan pun beranjak sambil berkata kepada Peter, “Oke…. kutinggalkan dirimu. Maaf kami tidak bisa selalu menemanimu. Semoga tontonanmu menyenangkan.”
Ketika rekan Boghdan telah kembali masuk, Peter menghentikan Boghdan sebentar dan bertanya, “Apa yang terlihat di televisi Boghdan?”
Boghdan menghela nafas. Sebelum berbalik, dia sempat membisikkan sesuatu. “Obyek yang mirip pesawat antariksa”.
Sambil meletakkan jari telunjuk diatas bibirnya memberikan isyarat bahwa apa yang mereka bicarakan barusan tidak untuk diceritakan kepada siapapun, Boghdan meninggalkan Peter yang termangu di depan TV dalam area depan laboratorium tersebut.
*****
arman28
Di sela waktu kesibukannya, Peter pun memanfaatkan TV di area depan lab Riset Quantum untuk mencari tontonan sebagai hiburan. Namun sebenarnya ada alasan lain dibalik itu. Peter tertarik atau lebih tepatnya penasaran dengan apa yang diceritakan oleh Boghdan. Sejak melihat sang Indian tua Nakai di televisi, entah kenapa, Peter merasa ada banyak yang salah dengan laboratorium tempat mereka bekerja. Itulah sebabnya Peter merasa tertantang untuk mengetahui lebih banyak tentang apapun yang dirasakan ganjil dan menyimpan misteri dalam tempat tersebut.
Karena itu dalam beberapa kesempatan, Peter pun menyambungkan alat dekoder yang terhubung ke ladang antena di ruang TV dengan komputer laptopnya dan melakukan analisa gelombang yang masuk. Sebagai seorang ahli geofisika, Peter sudah sangat terbiasa dengan pemrosesan sinyal dan gelombang. Namun tanpa pengetahuan yang memadai tentang parameter sinyal-sinyal itu, Peter tidak dapat langsung mengerti maksud dari sinyal-sinyal tersebut. Karena itu dia hanya merekam sinyal-sinyal yang masuk ke dalam komputernya untuk dianalisa nanti. Namun hasil analisa Peter tidak pernah menemukan sesuatu yang berarti. Tanpa parameter analisa yang jelas maka hasil pengolahan sinyal yang dilakukannya juga tidak pernah memberikan hasil yang pasti.
Setelah beberapa waktu terus merekam dan menganalisa namun tidak mendapatkan hasil yang berarti, Peter sebenarnya sudah hampir memutuskan untuk menyerah sampai akhirnya terjadilah kejadian “tersebut”.
*****
arman29
Kurang lebih sebulan setelah pembicaraan rahasianya dengan Boghdan, Peter mendapatkan apa yang selama ini dicarinya. Pada saat sedang asyik menonton acara musik, tiba-tiba TV yang ditontonnya kehilangan gambar dan hanya menampilkan noise. Mulanya Peter mengira ada kabel yang terlepas namun baru saja akan memeriksanya, di layar TV terlihat beberapa noise yang polanya lebih teratur. Insting Peter bekerja dan dia segera menghubungkan alat dekoder tersebut dengan komputer laptop yang digunakannya bekerja sambil menonton.
Sambil merekam pola-pola sinyal tersebut ke dalam komputernya, Peter terus memperhatikan dengan seksama layar TV untuk melihat pola-pola noise yang muncul. Dan tidak berapa lama kemudian, Peter seperti melihat garis pola yang membentuk sebuah obyek solid terpampang dengan samar namun stabil diantara noise-noise yang terlihat. Peter berusaha memperkirakan bentuk yang terlihat seperti huruf Y atau X tersebut. Setelah bersusah payah mengamati obyek yang terlihat tersebut, Peter tetap tidak berhasil menyimpulkan apa obyek sebenarnya dari bentuk yang terlihat itu.
Kurang dari 5 menit, pola-pola noise yang teratur itupun menghilang dari layar TV dan hanya tersisa tampilan noise yang umum terlihat ketika sebuah TV belum mendapatkan sinyal pemancar. Sejurus kemudian, acara musik yang sedang ditonton Peter sebelumnya telah kembali terlihat di layar TV. Namun Peter sudah tidak tertarik untuk menontonnya. Setelah mencabut kabel yang menghubungkan ke laptopnya, Peter pun kembali ke ruangannya. Disana dia akan menganalisa sinyal-sinyal noise aneh yang baru saja direkamnya.
*****
Berhasilkah Peter menentukan obyek yang dilihatnya? Lalu apa sebenarnya fungsi ladang antena diatas laboratorium bawah tanah tempat mereka bekerja?
Jangan kemana-mana ya… nantikan kelanjutan “dongeng” ini.
By Patsus Namraenu biro Jabodetabek
Gambar by Google dan patsus Citox
sumber: http://patriotgaruda.com/2016/01/07/lirik-kuno-navajo-7-pola-pola-yang-aneh/
Posting Komentar untuk "Lirik Kuno Navajo (7) : Pola-pola yang aneh"
Mohon untuk tidak meninggalkan live link