Ultimatum Untuk Armada 3 Kerajaan
Radar INDERA buatan Anak Bangsa |
Pengeboran Lepas Pantai 80 km Perbatasan
Seorang operator sedang menikmati secangkir kopi setelah makan siang ketika layar di depannya menunjukkan adanya sekelompok “blink” berjarak 30 mil laut dari perbatasan, “blink” tersebut mempunyai formasi tempur dan terdiri dari 3-4 kapal berkecepatan sedang.. Kontan operator ini pindah ke layar satunya, dan terlihat adanya emisi radar selain radar navigasi yang berasal dari rombongan kapal tersebut… Refleks sang operator menekan tombol disamping layar tersebut yang langsung terhubung ke Markas Komando Pertahanan Nasional… Setelah itu, dia pun berpindah kelayar berikut dan menekan sebuah tombol yang mengaktifkan sistem pertahanan laut yang terdiri dari radar maritim khusus untuk 3 buah batere rudal pertahanan laut berisi rudal berjarak 600 km, 2 batere meriam 35 mm Millenium dan 2 batere Arhanud jarak menengah…. Dalam hitungan menit semua nya aktif dan siap ditembakkan begitu perintah diturunkan.. Identifikasi dijalankan dan ternyata 2 kapal type 052D dan 2 kapal 054D dengan sistem senjata aktif..Markas Komando Pertahanan Nasional
Setelah tanda “SIAGA 1″ aktif setelah kejadian beberapa hari yang lalu, seluruh unit di Markas Komando Pertahanan Nasional senantiasa mencermati keadaan yang begitu dinamis, termasuk “search party” yang dilakukan oleh Flotilla Anti Kapal Selam beberapa waktu lalu… Hasil “search party” telah dilaporkan kepada Panglima TNI…. dan beliau apresiasi hasil yang telah dicapai…Tiba2 layar mencatat ada nya informasi lain yang masuk dari unit lepas pantai mereka… Informasi yang tersedia langsung dilaporkan ke Panglima Komando Pertahanan Nasional…
Salah satu unit operator langsung mengarahkan salah satu satelit pengintai dengan resolusi 10 m ke koordinat yang tertera dilayar, tampak formasi kapal tempur tersebut sedang melintas…. Komandan Pertahanan Nasional segera memerintahkan satu flotilla dengan kekuatan 6 kapal yang dipimpin sebuah KRI dengan kemampuan lengkap yang baru saja selesai menjalani proses peremajaan di sebuah galangan kapal tertutup… 5 kapal lainnya, 1 KCR 60 versi Pernika, 1 MRLF, 1 LPD pembawa heli dengan kemampuan AKS dan AEW terbatas serta 2 Klewang II dengan RBS 15…. Mereka melaju menuju titik yang telah diperintahkan oleh Komandan Pertahanan Nasional untuk memberikan peringatan kepada formasi kapal tersebut..
Lanud di suatu wilayah perbatasan
Kesibukan terjadi di lanud ini, ketika terkirim kabar bahwa ada formasi kapal tempur asing menuju perbatasan laut Indonesia….. 4 buah drone, 2 diantaranya adalah drone pengintai dengan endurance lebih dari 24 jam disiapkan untuk “memata-matai” formasi tersebut…. 2 diantaranya adalah drone yang berfungsi sebagai “mata” sekaligus decoy….. Dalam hitungan menit 4 drone tersebut mengudara untuk menuju titik yang telah ditentukan…Sebuah Pulau di perbatasan dengan Laut Filipina…
Kesibukan terlihat di pangkalan AL disini, 7 KRI tampak bersandar dengan gagahnya di pelabuhan…. Satu kapal yang paling besar dengan wajah baru dan sistem terbarukan, diselesaikan di sebuah galangan kapal tertutup tampak mencolok diantara 1 KCR 60 versi anti serangan udara, 1 KCR 40 versi pernika, 2 Klewang II, serta 2 LPD pengangkut heli AKS Merlin, Hokum dan MH-60 Seahawk versi AEW terbatas, di dermaga satunya tampak jajaran 2 KS dengan kemampuan VLS berisi rudal jelajah anti kapal dan heavy torpedo sedang re-supply…… Di seberang pangkalan AL ada kesibukan lain, lanud ini sibuk mempersiapkan 2 CN-235 MPA, 2 AEW&C type C-295, 1 P3C Orion, 6 Drone serta 2 Su-34 Maritime Strike dan 2 Su-34 versi Pernika… Perintah mereka jelas, memberi pesan kepada Armada Carrier Grup yang sedang melintasi Filipina menuju ke South China Sea…. Seluruh personil di pulau ini tampak tegang, sedangkan unit radar serta “satelit live feed” di markas pulau ini terus memantau pergerakan dan posisi terakhir CBG ini…Perbatasan Laut Natuna dengan SCS
Kapal perang 3 kerajaan ini menangkap suatu “blink” di radar mereka, tampak formasi 5 kapal tempur Indonesia dengan formasi tempur dengan kecepatan sedang menuju ke arah perbatasan, berjarak 75 mil laut dari mereka, sedangkan mereka berjarak sekitar 30 mil laut dari perbatasan Indonesia….. Kontan mereka memberikan pesan kepada Flotilla AL ” This Chinese Navy warship to Indonesian Navy Warship, we are in the our nine dash line territory, please do not provoke us to make any military action to your battle maneuver”“This is Indonesian Navy warship, you are closing to our border with battle maneuver, please reduce your speed and De-activated your tracking radar, if you do not do that, we can take any action without warning..!”
Begitu mendekati batas 5 mil laut perbatasan, tiba2 diatas kapal China terdengar ledakan..BLAARRR…!! Sebuah drone yang disiapkan oleh AL sebagai decoy telah ditembak jatuh tepat diatas kapal China dengan ketinggian 10.000 kaki… Di saat yang bersamaan terdengar oleh operator sonar 2 ping bawah air berjarak 3 km di samping mereka…. Sekejap mereka terkejut…diradar mereka terlihat bahwa mereka telah dikunci oleh 3 kapal, 2 radar rudal anti kapal dan 2 KS dan semenit kemudian radar mereka menjadi “blank” oleh serangan pernika…
Mereka menyadari bahwa dihadapan mereka tidak lah main2, mereka pun telah mendapatkan laporan dari Markas Besar mereka, bahwa PLAN telah “kehilangan kontak” beberapa hari lalu dengan 2 KS mereka di Laut Natuna…. Dengan tergesa2 komandan kapal memerintahkan untuk putar haluan dan menuju ke carrier battle grup mereka… Ternyata kejadian yang sama telah pula dialami oleh sebagian kapal di “rombongan” Liao Ning beberapa waktu yang lalu…..
Laut Filipina berdekatan dengan Perbatasan Ambalat
Flotilla AL bergerak menuju titik untuk “bermain” dengan beberapa kapal perang US Navy….
MENANTANG SANG ADIDAYA
Sebuah Pulau di Laut Sulawesi
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, pulau ini adalah sebuah pangkalan aju untuk AL dan AU dalam mengawasi perbatasan Indonesia – Filipina…. Seorang komandan KCR sedang berbicara dengan koleganya seorang komandan “Flagship”..KCR : Siang mas, akhir2 ini kok kondisi semakin ‘gila’ ya mas…
FL : iya dik, tugas kita berat lagi, mana yg mau diajak “main” kok ya
armada sebesar itu ya…
KCR : iya mas, mereka terlalu mas, katanya mau menghadang “rombongan Liao Ning”, lha kok malah KS nya nerobos di Laut Banda katanya…
FL : ada laporan terakhir, itu KS mau “kabur” lewat ALKI 2 katanya dik…
KCR : iya mas, laporannya sudah saya baca, dari Orion dan KS yg baru itu mas… Di kuntit sama mereka dari sana, dikasih “hadiah” pas waktu di depan entry poinnya “markas” KS kita….hehehe
FL : hehehe jail juga tuh ya awak Hiu nya….. wes dik, kita berangkat jam 03.00, siapkan ABK mu dik… Supply sudah semua dik, termasuk “bawaan” mu sing anyar….?
KCR : sudah mas, lumayan buat “test” SAM anyar mas…..kapal ku mengcover rombongan mas…
FL : kita nanti gabung dengan “Second Flagship” deket2 Ambalat dik..
KCR : lha ada tambahan to mas?
FL : iyo dik, tambahan 3 kapal… Flagship nya baru rekondisi, 2 lagi kapal “pemangsa” destroyer jarene…. Kapal opo kuwi yo dik?
KCR : oo kapal yang bawa 8 VLS sama tabung kayak saya mas…. tapi itu khusus ASM….weesss mantap pokoke mas…. Aku tak siapkan ABK dulu mas….
Laut Ambalat perbatasan dengan Filipina
“this Indonesian Navy warship, please identify your ship….”“same as you, we are Indonesian Navy warship, request to join your flotilla sir…”
FL1: Lho sampeyan toh yang pimpin kapal anyar dik?
FL2: hehehehe iyo mas…dapet tugas di kapal anyar iki….
FL1: apa “bawaan” mu dik?
FL2: sama dengan kapal sampeyan mas…cuma lebih banyak ASM dan SAM nya saja…. Sama helinya yang Merlin mas….
FL1: wah mantap dik… saya masih dapet Panther ini…hehehe… tapi rombongan ku bawa Merlin sama Seahawk di LPD dik… Ada info baru dik?
FL2: masih sama mas, 2 destroyer AB II mendekati wlayah perbatasan di sekitar sini…. Orion juga lapor kalau kemungkinan LA Class 1 buah “nyelinap” duluan… Mau cari mati mereka itu mas…. LPD bawa UAV bawah air kan mas?
FL1: sudah di deploy 20 menit yang lalu dik, 4 buah langsung…. tak sebar aja, biar itu AB Class “merinding”…sudah bawa underwater explosive sekalian kok… Biar LA Class nya “nyungsep” sekalian…
2 jam kemudian, 2 Flagship tersebut mendeteksi kapal AB II sudah dalam jangkauan sekitar 30 mil laut untuk menerobos masuk ke wilayah South China Sea dan “bergabung” dengan 4 kapal China…. komandan Flagship 1 memerintahkan 2 Klewang dan 2 kapal light frigate untuk memacu kapal mereka mendekati 2 kapal tersebut dengan kondisi memberikan “peringatan keras” dengan jarak 20 mil laut…. Komandan Flagship 1 juga memerintahkan 2 KS dengan rudal dan torpedo terbaru untuk mendekati rombongan kapal induk dengan jarak “tembak” aman…
“This is Indonesian warship, identify your ship please”
This is US Navy ship, please do not interfere with our routine patrolling”
“US warship, your about to cross our territory, are you going somewhere?
It’s not your position to ask us where we going to, Indonesian warship…
Your ship is entering our territory, and we can take any action without warning to your provoke action….
just remind you, your combat system are ready and we detect that you are scanning this area, for what reason that you scanning this area for?
Sekejap atas peringatan ini, mereka terkesiap…. Darimana mereka bisa tahu kalau sistem Aegis mereka sudah ready dan men scanning area ini?
bersambung
By Patsus Hadna Biro Jabodetabek
Gambar Ilustrasi by Google
http://patriotgaruda.com/2015/12/17/hoax-corner-part-5-ultimatum-untuk-armada-3-kerajaan/
Baca lanjutannya
- Part 1: Indonesia Nuclear Strike Capability
- Part 2: The Indonesia Unknow Special Forces
- Part 3: Status Defcon 2 Detected
- Part 4: Late Halloween Party
- Part 5: Ultimatum untuk 3 Kerajaan
Posting Komentar untuk "Ultimatum Untuk Armada 3 Kerajaan"
Mohon untuk tidak meninggalkan live link