Model Pembelajaran Saintifik Mata Pelajaran Bahasa Jepang
1. Mengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti keempat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.
Contoh: Mengenalkan diri sendiri
Percakapan perkenalan diri dalam bahasa Jepang.
Sikap tubuh saat memperkenalkan diri.
Video perkenalan diri.
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan.
Contoh:
Fakta hal-hal yang disampaikan oleh orang Jepang saat mengenalkan diri sendiri.
Fakta salam yang digunakan saat mengenalkan diri.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan.
Contoh:
Dalam melakukan perkenalan diri umumnya disertai dengan salam untuk menunjukkan kesantunan.
(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan.
Contoh:
(membungkukan badan sejenak di depan lawan bicara)
Hajimemashite. Watashiwa Evi desu.
Dôzo yoroshiku.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Siswa mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang yang bersalaman atau menyimak percakapan memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Contoh:
Siswa mendiskusikan kapan, dengan siapa, apa yang mereka katakan saat mereka melakukan salaman yang ada pada gambar/video yang ditampilkan.
(3) Mencoba
Siswa mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang, mulai dengan mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai memperkenalkan diri dengan beberapa teman di kelas.
(4) Mengasosiasi
Siswa membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan budaya Indonesia dengan bahasa dan budaya Jepang, dan menarik kesimpulan persamaan dan perbedaannya.
(5) Mengomunikasikan
Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi yang membandingkan antara bahasa dan budaya Jepang dengan Indonesia.
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti keempat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.
Contoh: Mengenalkan diri sendiri
Percakapan perkenalan diri dalam bahasa Jepang.
Sikap tubuh saat memperkenalkan diri.
Video perkenalan diri.
ilustrasi |
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan.
Contoh:
Fakta hal-hal yang disampaikan oleh orang Jepang saat mengenalkan diri sendiri.
Fakta salam yang digunakan saat mengenalkan diri.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan.
Contoh:
Dalam melakukan perkenalan diri umumnya disertai dengan salam untuk menunjukkan kesantunan.
(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan.
Contoh:
(membungkukan badan sejenak di depan lawan bicara)
Hajimemashite. Watashiwa Evi desu.
Dôzo yoroshiku.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Siswa mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang yang bersalaman atau menyimak percakapan memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Contoh:
Siswa mendiskusikan kapan, dengan siapa, apa yang mereka katakan saat mereka melakukan salaman yang ada pada gambar/video yang ditampilkan.
(3) Mencoba
Siswa mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang, mulai dengan mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai memperkenalkan diri dengan beberapa teman di kelas.
(4) Mengasosiasi
Siswa membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan budaya Indonesia dengan bahasa dan budaya Jepang, dan menarik kesimpulan persamaan dan perbedaannya.
(5) Mengomunikasikan
Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi yang membandingkan antara bahasa dan budaya Jepang dengan Indonesia.
Download file lengkapnya, klik disini
Posting Komentar untuk "Model Pembelajaran Saintifik Mata Pelajaran Bahasa Jepang"
Mohon untuk tidak meninggalkan live link