Silent Spring, Tragedi Minamata Yang Merenggut Banyak Nyawa Akibat Mercury
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi tubuh karena sifatnya yang toksik , karsinogenik, dan akumulatif jika di dalam tubuh. Mercury digunakan untuk berbagai keperluan sseperti untuk memisahkan antara emas dengan bahan-bahan lainnya dalam proses penambangan emas. Mercury juga digunakan di dalam industri kimia untuk membuat sebuah produk tertentu.
Sebuah kota yang ada di negara Jepang yaitu kota Minamata, Kumamoto Prefacture jepang, banyak penduduknya yang mengalami berbagai gejala seperti nyeri pada persendian, sulit berjalan, penurunan daya ingat, dan penyerangan terhadap sistem saraf, keluhan keluhan seperti ini tidak hanya terjadi pada satu orang saja melainkan banyak sekali warga di Minamata ini yang mengeluh merasakan tanda-tanda penyakit tersebut. Gejala-gejala ini tidak hanya terjadi pada orang tua, anak, anak, maupun remaja saja melainkan juga terjadi pada bayi yang baru lahir dimana banyak sekali yang mengalami kelainan pada organ tubuhnya, kecacatan, maupun yang terparah adalah meninggal setelah dilahirkan, bahkan ada juga yang meninggal di dalam kandungan.
Kasus-kasus yang terjadi ini kemudian di laporkan kepada pemerintah Jepang dan kemudian segera di tindaklanjuti oleh pemerintah Jepang dimana menunjuk kementerian kesehatan dan kesejahteraan jepang dan para peneliti dari Universitas Kumamoto untuk melakukan penelitian terhadap kasus yang terjadi di Kota Minamata. Hasil penelitian yang dilakukan ini ternyata di dalam tubuh penderita kasus-kasus tersebut banyak ditemukan logam berat metil-merkuri dan beberapa logam berat lainnya seperti mangan ,thalium, dan selenium. Akumulasi inilah yang diduga oleh peneliti sebagai penyebab penyakit aneh tersebut.
Penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa memang benar penyebab dari enyakit aneh tersebut adalah akibat kandungan logam berat metil-merkuri di dalam tubuh yang mengendap. Metil-merkuri yang berada di dalam tubuh dapat menyerang sel-sel saraf sehingga mengakibatkan gangguan sistem saraf. Sel saraf memiliki sebuah struktur yang terdiri dari actin tubulin, dan neurofibril. Metil merkuri ini bisa menyerang pada bagian aktin dan tubulin yang dapat menyebabakan penyusutan pada protein aktin dan tubulinnya, hal ini berakibat pada microfibril tidak bisa menyampaikan rangsang yang sempurna sehingga terjadilah gangguan kerja saraf. Akibat dari ini maka yang terjadi adalah fungsi dari otak akan terganggu, apabila otak sudah terganggu maka tidak hanya sistem gerak saja yang terganggu melainkan semua tubuh akan mengalami gangguan dikarenakan semua hal yang berkaitan dengan tubuh dikendalikan oleh otak.
Banyaknya logam metil-merkuri yang terdapat di dalam tubuh manusia di Minamata membawa peneliti untuk meneliti lebih jauh yaitu sumber dari mana metil-merkuri tersebut bisa terakumulasi dalam jumlah besar di dalam tubuh manusia. Fakta yang ada memberikan titik terang jika masyarakat di Minamata ini banyak diantaranya yang memiliki matapencaharian sebagai nelayan yang tentu saja meraka banyak yang mengkonsumsi ikan-ikan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam tubuh ikan memang memiliki kandungan metil-merkuri yang tinggi juga sehingga disimpulkan bahwa kandungan metil-merkuri yang terdapat di dalam manusia itu berasal dari ikan-ikan yang tercemar limbah merkuri
Penelitian akhirnya berlanjut kembali untuk menelusuri darimana asal metil merkuri yang masuk ke dalam tubuh ikan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa metil merkuri tersebut berasal dari teluk minamata yang memiliki aliran sungai yang mengarah ke pabrik PT Chisso yang memproduksi baterai, pupuk kimia dan bahan-bahan kimia lainnya. Ternyata dari pabrik inilah metil-merkuri ini berasal yang merupakan limbah yang dibuang oleh PT Chisso dalam jumlah besar
Metil merkuri yang dibuang oleh PT Chisso adalah bahan yang digunakan sebagai katalis untuk membuat asetaldehid yang kemudian dapat diubah menjadi asam asetat yang kemudian metil merkuri yang merupakan limbah haruslah dibuang, dan pilihan untuk membuang langsung ke sungai inilah yang menyebabkan tragedi dari penyakit ini.
Setelah diketahui penyebabnya inilah akhirnya pada tahun 1968 akhirnya PT Chisso menghentikan produksi asam asetat yang dalam pemroduksiannya menggunakan metil-merkuri sebagai katalisnya. Akibat kejadian ini PT Chisso harus menggannti biaya kerugian kepada warga Minamata yang terkena dampak dari limbah metil-merkuri. Akibat tragedi ini juga PT Chisso juga harus menanggung biaya pengobatan dan rehabilitasi penderita penyakit ini. Selain itu hal ini juga berdampak kepada mata pencaharian warga Minamata yang mengandalalkan ikan sebagai mata pencaharian mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut PT Chisso membuat jaring untuk memisahkan ikan dilatut dengan ikan di teluk minamata yang tercemar limbah metil-merkuri . kemudian ikan-ikan tersebut akan di ambil oleh nelayan Minamata dengan cara di jaring dan kemudian di beli oleh PT Chisso untuk di musnahkan. Dengan berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah jepang dan PT Chisso sedikit demi sedikit logam berat Metil-merkuri lama kelamaan menghilang.
Logam metil-merkuri yang mengendap di dasar sungai dan teluk juga dilakukan pengerukan dasar sungai dan teluk untuk mengurangi pengendapan metil-merkuri di dasar sungai
Sekilas Logam Berat
Logam berat digolongkan ke dalam limbah bahan berbahaya dan beracun(B3) yang sangat membahayakan bagi makhluk hidup. Hal ini dikarenakan logam-logam berat ini dapat memicu kanker, bersifat toksik dan bio akumulatif di dalam tubuh(pengendapan sedkit-demi sedikit di dalam tubuh. Sebenarnya logam-logam berat seperti merkuri dan timbal akan dinetralkan oleh enzim tionin dengan cara mengikat logam-logam berat tersebut yang kemudian akan dibuang lewat urin. Namun jika jumlah logam berat yang masuk terlalu banyak maka enzim tionin juga lambat laun akan tidak mampu menetralkan semua logam berat yang masuk sehingga pengendapan akan terus berlangsung di dalam tubuh.
Salah satu bioremediasi yang bisa dilakukan untuk menghilangkan logam berat di lingkungan adalah dengan menggunakan bakteri pengurai logam berat ataupun bisa juga dengan memanfaatkan tanaman air seperti enceng gondok yang nantinya dapat menyerap logam berat di dalam perairan
Penderita Minamata Diseases dimana terlihat tangan menjadi kaku |
Kasus-kasus yang terjadi ini kemudian di laporkan kepada pemerintah Jepang dan kemudian segera di tindaklanjuti oleh pemerintah Jepang dimana menunjuk kementerian kesehatan dan kesejahteraan jepang dan para peneliti dari Universitas Kumamoto untuk melakukan penelitian terhadap kasus yang terjadi di Kota Minamata. Hasil penelitian yang dilakukan ini ternyata di dalam tubuh penderita kasus-kasus tersebut banyak ditemukan logam berat metil-merkuri dan beberapa logam berat lainnya seperti mangan ,thalium, dan selenium. Akumulasi inilah yang diduga oleh peneliti sebagai penyebab penyakit aneh tersebut.
Penderita Minamata yang masih mampu bertahan |
Penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa memang benar penyebab dari enyakit aneh tersebut adalah akibat kandungan logam berat metil-merkuri di dalam tubuh yang mengendap. Metil-merkuri yang berada di dalam tubuh dapat menyerang sel-sel saraf sehingga mengakibatkan gangguan sistem saraf. Sel saraf memiliki sebuah struktur yang terdiri dari actin tubulin, dan neurofibril. Metil merkuri ini bisa menyerang pada bagian aktin dan tubulin yang dapat menyebabakan penyusutan pada protein aktin dan tubulinnya, hal ini berakibat pada microfibril tidak bisa menyampaikan rangsang yang sempurna sehingga terjadilah gangguan kerja saraf. Akibat dari ini maka yang terjadi adalah fungsi dari otak akan terganggu, apabila otak sudah terganggu maka tidak hanya sistem gerak saja yang terganggu melainkan semua tubuh akan mengalami gangguan dikarenakan semua hal yang berkaitan dengan tubuh dikendalikan oleh otak.
Banyaknya logam metil-merkuri yang terdapat di dalam tubuh manusia di Minamata membawa peneliti untuk meneliti lebih jauh yaitu sumber dari mana metil-merkuri tersebut bisa terakumulasi dalam jumlah besar di dalam tubuh manusia. Fakta yang ada memberikan titik terang jika masyarakat di Minamata ini banyak diantaranya yang memiliki matapencaharian sebagai nelayan yang tentu saja meraka banyak yang mengkonsumsi ikan-ikan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam tubuh ikan memang memiliki kandungan metil-merkuri yang tinggi juga sehingga disimpulkan bahwa kandungan metil-merkuri yang terdapat di dalam manusia itu berasal dari ikan-ikan yang tercemar limbah merkuri
Penelitian akhirnya berlanjut kembali untuk menelusuri darimana asal metil merkuri yang masuk ke dalam tubuh ikan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa metil merkuri tersebut berasal dari teluk minamata yang memiliki aliran sungai yang mengarah ke pabrik PT Chisso yang memproduksi baterai, pupuk kimia dan bahan-bahan kimia lainnya. Ternyata dari pabrik inilah metil-merkuri ini berasal yang merupakan limbah yang dibuang oleh PT Chisso dalam jumlah besar
Metil merkuri yang dibuang oleh PT Chisso adalah bahan yang digunakan sebagai katalis untuk membuat asetaldehid yang kemudian dapat diubah menjadi asam asetat yang kemudian metil merkuri yang merupakan limbah haruslah dibuang, dan pilihan untuk membuang langsung ke sungai inilah yang menyebabkan tragedi dari penyakit ini.
Penderita penyakit minamata akibat pengendapan merkuri dalam jumlah besar di dalam tubuh |
Setelah diketahui penyebabnya inilah akhirnya pada tahun 1968 akhirnya PT Chisso menghentikan produksi asam asetat yang dalam pemroduksiannya menggunakan metil-merkuri sebagai katalisnya. Akibat kejadian ini PT Chisso harus menggannti biaya kerugian kepada warga Minamata yang terkena dampak dari limbah metil-merkuri. Akibat tragedi ini juga PT Chisso juga harus menanggung biaya pengobatan dan rehabilitasi penderita penyakit ini. Selain itu hal ini juga berdampak kepada mata pencaharian warga Minamata yang mengandalalkan ikan sebagai mata pencaharian mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut PT Chisso membuat jaring untuk memisahkan ikan dilatut dengan ikan di teluk minamata yang tercemar limbah metil-merkuri . kemudian ikan-ikan tersebut akan di ambil oleh nelayan Minamata dengan cara di jaring dan kemudian di beli oleh PT Chisso untuk di musnahkan. Dengan berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah jepang dan PT Chisso sedikit demi sedikit logam berat Metil-merkuri lama kelamaan menghilang.
Logam metil-merkuri yang mengendap di dasar sungai dan teluk juga dilakukan pengerukan dasar sungai dan teluk untuk mengurangi pengendapan metil-merkuri di dasar sungai
Sekilas Logam Berat
Logam berat digolongkan ke dalam limbah bahan berbahaya dan beracun(B3) yang sangat membahayakan bagi makhluk hidup. Hal ini dikarenakan logam-logam berat ini dapat memicu kanker, bersifat toksik dan bio akumulatif di dalam tubuh(pengendapan sedkit-demi sedikit di dalam tubuh. Sebenarnya logam-logam berat seperti merkuri dan timbal akan dinetralkan oleh enzim tionin dengan cara mengikat logam-logam berat tersebut yang kemudian akan dibuang lewat urin. Namun jika jumlah logam berat yang masuk terlalu banyak maka enzim tionin juga lambat laun akan tidak mampu menetralkan semua logam berat yang masuk sehingga pengendapan akan terus berlangsung di dalam tubuh.
Salah satu bioremediasi yang bisa dilakukan untuk menghilangkan logam berat di lingkungan adalah dengan menggunakan bakteri pengurai logam berat ataupun bisa juga dengan memanfaatkan tanaman air seperti enceng gondok yang nantinya dapat menyerap logam berat di dalam perairan
Posting Komentar untuk "Silent Spring, Tragedi Minamata Yang Merenggut Banyak Nyawa Akibat Mercury"
Mohon untuk tidak meninggalkan live link