Penyimpangan Semu Hukum Mendel bagian dua
Epistasis dan Hipostasis
Epistasis dan hipostasis merupakan penyimpangan semu hukum mendel dimana terjadi interaksi antar gen dominan yang terletak pada lokus yang berbeda . interaksi antar gen dominan ini menyebabkan terjadi penutupan sifat gen dominan terhadap gen dominan lainnya/gen dominan menutupi gen dominan lainnya.Gen yang mampu menutupi gen dominan lainnya disebut dengan epistasis. Sedangkan gen yang tertutupi dinamakan dengan hipostasis. Contoh dalam kejadian ini yaitu terjadi pada warna sekam gandum. Terdapat tiga warna pada sekam gandum yaitu hitam, kuning, dan putih. Hitam/H dominan terhadap putih/h. kuning/K dominan terhadap k. H epistasis terhadap K. selama terdapat alel H maka sifat yang muncul adalah hitamkarena H epistasis terhdap K.
Berikut kuncinya
- H muncul bersama K maka terbentuk warna hitam ( H_K_)
- H muncul tidak bersama K juga membentuk warna hitam (H_kk)
- Warna kuning muncul jika K tidak bersama H ( hhK_)
- Warna putih muncul jika resesif semua (hhkk)
Disilangkan gandum warna hitam(HHkk) dengan gandum warna kuning(hhKK). H epistasis terhadap K. tentukan F2 nya.Hasil perbandingan fenotipnya adalah hitam:kuning: putih / 12:3:1
Polimeri
Pola hereditas yang merupakan pola yang ditandai dengan satu sifat yang ditentukan oleh banyak alel.Contoh dalam kasus ini adalah pembentukan warna biji pada gandum dimana ada dua jenis warna yaitu merah dan putih, namun warna merah kemudian memiliki beberapa variasi yaitu merah, merah gelap, merah sedang, dan merah muda. Warna merah dominan terhadap warna putih. Selama ada M maka hasilnya adalah merah
Langsung saja berikut contohnya. Disilangkan gandum berbiji warna merah (m1M1M2M2) dengan gandum berbiji putih(m1m1m2m2). Merah dominan terhadap putih dan terjadi polimeri. Tentukan F2 nya
Persilangan polimeri pada waran biji gandum |
Kriptomeri
Kriptomeri merupakan penyimpangan hukum mendel dimana gen-gen dominan non alel yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri sendiri dan pengaruhnya akan Nampak setelah gen-gen dominan muncul secara bersamaan. Peristiwa kriptomeri ini dapat dijumpai pada pada pembentukan warna bunga Linaria maroccanaBunga Linaria maroccana |
Berikut kuncinya
Baca Juga:
warna
|
Pigmen dan PH
|
rumus
|
genotip
|
merah
|
Memiliki antosianin, PH asam
|
A_bb
|
AAbb, Aabb
|
ungu
|
Memiliki pigmen antosianin, PH basa
|
A_B_
|
AABB,AaBb, AABb,AaBB
|
putih
|
Tidak memiliki pigmen antosianin, PH basa ataupun PH asam
|
aaB_, aabb
|
aaBb, aaBB, aabb
|
Contoh: disilangkan bunga linaria warna merah(AAbb) dengan bunga warna putih(aaBB) terjadi kriptomeri terhadap bunga linaria. Tentukan F2 nya.
Persilangan pada Linaria maroccana |
Persilangan pada Linaria maroccana |
Hasil fenotipnya didapatkan perbandingan antara ungu: merah: putih / 9:3:4
Baca Juga:
- Genetika, Sub Bab Persilangan Monohibrid
- Mutasi, Sub Bab Pengertian dan Mutasi Gen
- Genetika, Sub Bab Beberapa Jenis Penyakit Menurun
- Genetika, Sub Bab Golongan Darah Manusia
- Genetika, Sub Bab Gen Letal, Alel Ganda, dan Alel Kodominan
- Genetika, Sub Bab Pautan Kelamin
- genetika, Sub Bab Penyimpangan Semu Hukum Mendel (dua)
- genetika, Sub Bab Penyimpangan Semu Hukum mendel (satu)
- Genetika, Sub Bab Persilangan Dihibrid
Posting Komentar untuk "Penyimpangan Semu Hukum Mendel bagian dua"
Mohon untuk tidak meninggalkan live link