Mekanisme Pengangkutan CO2 di dalam Darah
Karbon monoksida (CO) dan O2 bersaing untuk menempati tempat pengikatan yang sama di Hb, tetapi afinitas Hb terhadap CO2 adalah 240 kali lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan ikatan antara Hb dan O . Ikatan CO dan Hb dikenal sebagai karboksihemoglobin (HbCO). Karena Hb lebih cenderung berikatan dengan CO, keberadaan CO walaupun sedikit dapat mengikat Hb dalam jumlah yang relatif besar, sehingga tidak tersedia Hb untuk mengangkut O2 .
CO merupakan gas beracun yang dihasilkan selama pembakaran tidak sempurna produk-produk karbon, seperti bahan bakar, mobil, batubara, kayu, dan tembakau. Karbon monoksida sangat berbahaya karena bekerja secara tersamar (tersembunyi).
Apabila dalam suatu lingkungan tertutup diproduksi CO, sehingga konsentrasinya terus meningkat (sebagai contoh, di dalam mobil yang sedang diparkir dengan mesin hidup dan jendela tertutup), CO tersebut dapat mencapai kadar mematikan tanpa disadari oleh korbannya. Karbon monoksida tidak dapat dideteksi karena tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
Sewaktu darah arteri mengalir melalui kapiler jaringan, CO2 berdifusi mengikuti penurunan gradien tekanan parsialnya dari sel jaringan ke dalam darah. Karbon dioksida diangkut dalam darah dengan tiga cara, yaitu terlarut secara fisik, terikat ke Hb, dan sebagai bikarbonat.
Seperti O2 yang larut, jumlah CO2 yang secara fisik larut dalam darah bergantung pada tekanan darah. Karena dalam darah CO2 lebih larut daripada O2 , proporsi CO2 total dalam darah yang secara fisik larut lebih besar dibandingkan dengan O2 . Walaupun demikian, hanya 10% dari kandungan CO2 total darah diangkut dengan cara ini pada kadar tekanan CO2 vena sistemik normal.
Tiga puluh persen CO2 lainnya berikatan dengan Hb untuk membentuk karbamino hemoglobin (HbCO2 ). Karbon dioksida berikatan dengan bagian globin dari Hb, berbeda dengan O2 yang berikatan dengan bagian hem. Hb tereduksi memiliki afinitas yang lebih besar untuk CO2 daripada HbO2 . Dengan demikian, pembebasan O2 dari Hb di kapiler jaringan mempermudah Hb menyerap CO2 . Cara terpenting untuk mengangkut CO2 adalah sebagai bikarbonat (HCO3–), yaitu 60% CO2 diubah menjadi HCO3 – .
Jika kurang paham bisa dipelajari di video berikut ini
Pada langkah pertama, CO2 berikatan dengan H2O untuk membentuk asam karbonat (H2CO3 ). Reaksi ini dapat berlangsung dengan sangat lambat di plasma, tetapi berlangsung cepat di dalam sel darah merah karena adanya enzim eritrosit karbonat anhidrase yang mengkatalisasi (mempercepat) reaksi.
Sebagian dari molekul- molekul asam karbonat secara spontan terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–). Dengan demikian, satu atom karbon dan dua atom oksigen
dari molekul CO2 semula terdapat dalam darah sebagai bagian integral dari HCO .
CO merupakan gas beracun yang dihasilkan selama pembakaran tidak sempurna produk-produk karbon, seperti bahan bakar, mobil, batubara, kayu, dan tembakau. Karbon monoksida sangat berbahaya karena bekerja secara tersamar (tersembunyi).
Apabila dalam suatu lingkungan tertutup diproduksi CO, sehingga konsentrasinya terus meningkat (sebagai contoh, di dalam mobil yang sedang diparkir dengan mesin hidup dan jendela tertutup), CO tersebut dapat mencapai kadar mematikan tanpa disadari oleh korbannya. Karbon monoksida tidak dapat dideteksi karena tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
Sewaktu darah arteri mengalir melalui kapiler jaringan, CO2 berdifusi mengikuti penurunan gradien tekanan parsialnya dari sel jaringan ke dalam darah. Karbon dioksida diangkut dalam darah dengan tiga cara, yaitu terlarut secara fisik, terikat ke Hb, dan sebagai bikarbonat.
Seperti O2 yang larut, jumlah CO2 yang secara fisik larut dalam darah bergantung pada tekanan darah. Karena dalam darah CO2 lebih larut daripada O2 , proporsi CO2 total dalam darah yang secara fisik larut lebih besar dibandingkan dengan O2 . Walaupun demikian, hanya 10% dari kandungan CO2 total darah diangkut dengan cara ini pada kadar tekanan CO2 vena sistemik normal.
Tiga puluh persen CO2 lainnya berikatan dengan Hb untuk membentuk karbamino hemoglobin (HbCO2 ). Karbon dioksida berikatan dengan bagian globin dari Hb, berbeda dengan O2 yang berikatan dengan bagian hem. Hb tereduksi memiliki afinitas yang lebih besar untuk CO2 daripada HbO2 . Dengan demikian, pembebasan O2 dari Hb di kapiler jaringan mempermudah Hb menyerap CO2 . Cara terpenting untuk mengangkut CO2 adalah sebagai bikarbonat (HCO3–), yaitu 60% CO2 diubah menjadi HCO3 – .
Jika kurang paham bisa dipelajari di video berikut ini
Pada langkah pertama, CO2 berikatan dengan H2O untuk membentuk asam karbonat (H2CO3 ). Reaksi ini dapat berlangsung dengan sangat lambat di plasma, tetapi berlangsung cepat di dalam sel darah merah karena adanya enzim eritrosit karbonat anhidrase yang mengkatalisasi (mempercepat) reaksi.
Sebagian dari molekul- molekul asam karbonat secara spontan terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–). Dengan demikian, satu atom karbon dan dua atom oksigen
dari molekul CO2 semula terdapat dalam darah sebagai bagian integral dari HCO .
Materi Sistem Pernapasan Kelas XI IPA lainnya
- Organ Pernapasan Manusia
- Struktur dan Fungsi Pernapasan Manusia
- Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut
- Volume Udara Pernapasan
- Pengangkuran CO2 dalam Darah
- Kelaianan dan Penyakit Sistem Pernapasan
kak, boleh tahu sumbernya dari buku apa??
BalasHapus