Cara Virus HIV Masuk kedalam DNA Sel Inang
Struktur virus HIV
Virus HIV termasuk virus ss RNA positif yang berkapsul, dari famili Retroviridae. Diameternya sekitar 100 nm dan mengandung dua salinan genom RNA yang dilapisi oleh protein nukleokapsid. Pada permukaan kapsul virus terdapat glikoprotein transmembran gp41 dan glikoprotein permukaan gp120. Di antara nukleokapsid dan kapsul virus terdapat matriks protein. Selain itu juga terdapat tiga protein spesifik untuk virus HIV, yaitu enzim reverse transkriptase (RT), protease (PR), dan integrase (IN). Enzim RT merupakan DNA polimerase yang khas untuk retrovirus, yang mampu mengubah genom RNA menjadi salinan rantai ganda DNA yang selanjutnya diintegrasikan pada DNA sel pejamu. Retrovirus juga memiliki sejumlah gen spesifik sesuai dengan spesies virusnya, antara lain gag (fungsi struktural virus), pol (fungsi struktural dan sintesis DNA), serta env (untuk fusi kapsul virus dengan membran plasma sel pejamu).
Struktur virus HIV |
Replikasi retrovirus berbeda dengan virus RNA lainnya. Segera setelah inti virus memasuki sitoplasma sel yang terinfeksi, RNA disalin ke DNA rantai ganda dengan RT. Penyalinan dimungkinkan oleh aktivitas RNAse H dari RT, sehingga rantai RNA dapat dipecah menjadi campuran DNA (-) dan RNA (+). Baru kemudian campuran ini berubah menjadi molekul DNA rantai ganda. DNA hasil salinan akan memasuki inti sel yang terinfeksi dan menyatu dengan kromosom sel pejamu.
Provirus (gen virus spesifik) juga ikut mengalami penyatuan dengan kromosom sel yang terinfeksi. Integrasi ini dimungkinkan dengan adanya sisipan rantai pengulangan yang disebut long terminal repeats (LTR) pada ujung-ujung salinan genom RNA. Rantai LTR ini memuat informasi sinyal yang diperlukan untuk transkripsi provirus oleh RNA polimerase dari pejamu. Selain itu juga protein integrase berperan dalam proses ini. Setelah DNA pejamu terintegrasi dengan materi genetik virus, akan terjadi proses transkripsi yang menghasilkan satu rantai genom RNA yang utuh dan satu atau beberapa mRNA. mRNA yang dihasilkan ini mengkode protein regulator virus.
Virus HIV memasuki sel inang |
Terapi anti-HIV
Dalam siklus hidup virus HIV, ada empat tahap yang dapat diintervensi dengan obat antiretroviral; yaitu:
- Transkripsi balik (reverse transcription), yang dihambat dengan reverse transcriptase inhibitor (RTI). RTI terbagi atas analog nukleosida (nucleoside reverse transcriptase inhibitors, NRTI) dan analog nonnukleosida (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors, NNRTI).
- Protease, yang dihambat protease inhibitors (PI)
- Fusi membran, yang dihambat oleh fusion inhibitors (FI).
- Integrasi materi genetik (DNA), yang dihambat oleh integrase inhibitors (II).
Mekanisme kerja obat antiretroviral dapat dilihat pada skema berikut ini.
RTI bekerja dengan menghambat enzim reverse transkriptase selama proses transkripsi RNA virus pada DNA pejamu. Analog NRTI akan mengalami fosforilasi menjadi bentuk trifosfat, yang kemudian secara kompetitif mengganggu transkripsi nukleotida. Akibatnya rantai DNA virus akan mengalami terminasi. Obat yang termasuk NRTI antara lain zidovudin, zalcitabine, abacavir, didanosine, stavudine, lamivudine, dan tenofovir. Sedangkan analog NNRTI akan berikatan langsung dengan enzim reverse transkriptase dan menginaktifkannya. Obat yang termasuk NNRTI antara lain efavirenz, nevirapine, delavirdine, dan etravirine.
PI bekerja dengan cara menghambat protease HIV. Setelah sintesis mRNA dan poliprotein HIV, protease HIV akan memecah poliprotein HIV menjadi sejumlah protein fungsional. Dengan pemberian PI, produksi virion dan perlekatan dengan sel pejamu masih terjadi, namun virus gagal berfungsi dan tidak infeksius terhadap sel. Yang termasuk golongan PI antara lain saquinavir, amprenavir, ritonavir, indinavir, lopinavir, dan atazanavir.
FI bekerja dengan menghambat masuknya virus ke dalam sel pejamu, dengan cara berikatan dengan subunit gp41. Obat yang termasuk FI antara lain enfuvirtide dan maraviroc. Namun secara spesifik, maraviroc digolongkan dalam CCR5 antagonis (CC chemokine receptor 5). Maraviroc bekerja dengan mengikat reseptor CCR5 di permukaan sel CD4+ dan mencegah perlekatan virus HIV dengan sel pejamu.
II bekerja dengan menghambat penggabungan (integrasi) DNA virus dengan pejamu. Obat yang termasuk golongan II adalah raltegravir.
Terapi anti-HIV yang dianjurkan saat ini adalah HAART (highly active antiretroviral therapy), yang menggunakan kombinasi minimal tiga obat antiretroviral. Terapi ini terbukti efektif dalam menekan replikasi virus (viral load) sampai dengan kadar di bawah ambang deteksi.
jadi seperti ini caranya
BalasHapushebat...
BalasHapusHIV / AIDS SEMBUH DENGAN Herbal
BalasHapusKebahagiaan adalah semua saya lihat sekarang saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan hidup di bumi sebelum tahun habis. Saya sedang mencari melalui internet, saya telah menderita penyakit mematikan (HIV) selama 3 tahun sekarang, saya telah menghabiskan banyak uang pergi dari satu tempat ke yang lain, rumah sakit telah menjadi rumah saya setiap hari tinggal. Cek konstan up telah hobi saya tidak sampai hari setia ini, saya melihat sebuah kesaksian tentang bagaimana DR oziegbe membantu seseorang dalam menyembuhkan penyakit HIV-nya, dengan cepat saya menyalin emailnya yang ( droziegbespellhomecure@gmail.com ) Dr. oziegbe obat HERBAL adalah obat yang baik untuk HIV, saya menghubungi dia dan dia membimbing saya. Aku memintanya untuk solusi dan ia mulai obat untuk kesehatan saya ... Terima kasih Tuhan sekarang semuanya baik-baik saja, aku sembuh oleh Dr oziegbe jamu, aku sangat berterima kasih kepada Dr. oziegbe, saya pergi untuk check up lagi hari ini apa kejutan besar bagi saya saya terima NEGATIF Dr. oziegbe jika Anda mengalami masalah yang sama silahkan hubungi Dr. oziegbe melalui alamat email-nya( DROZIEGBESPELLHOMECURE@GMAIL.COM )